Mei 28, 2011

Penjual Minyak Wangi dan Seuntai Kalung

 Seorang laki-laki tiba di baghdad dalam perjalanannya menunaikan ibadah haji ke tanah suci, Ia membawa seuntai kalung senilai seribu dinar. Ia sudah berusaha keras untuk mejualnya, namun tidak seorang pun yang mau membelinya. Akhirnya iya menemui seorang penjual minyak wangi yang terkenal baik, kemudian menitipkan kalungnya. selanjutnya ia meneruskan perjalanannya
 Selesai menunaikan ibadah haji ia mampir di baghdad unutk mengambil kembali kalungnya. sebagi ucapan terimakasih ia membawa hadiah untuk penjual minyak wangi itu.
  " Saya ingin mengambil kembali kalung yang saya titip kan. dan ini sekedar hadiah untuk penjual minyak wangi itu.
  "Siapa kamu? dan hadiah apa ini?"tanya penjual minyak wangi.
  " Aku pemilik kalung yang di titipkan pada anda," jawabnya mengingatkan.
 Tanpa banyak bicara, penjual minyak wangi menedangnya dengan kasar, sehingga dia hampir jatuh terjerembab  dari teras kios, seraya berkata:
  "Sembarangan saja kamu menuduhku seperti itu"
  Tidak lama kemudian orang-orang berdatangan mengerumuni pak haji yang malang itu. Tanpa tahu persoalanya sebenarnya, mereka ikut menyalahkan nya dan membela penjual minyak wangi.
  "Baru kali ini ada yang berani menudh yang bakan-bukan kepada orang sebaik dia," kata mereka. pak haji bingung. Ia mencoba memberikan penjelasan yang sebenarnya. tetapi mereka tidak mau mendengar. Bahkan mereka mencaci maki dan memukulinya sampai babak belur dan jatuh pingsan. Begitu siuman,ia melihat seseorang berada di dekatnya.
  "Sebaiknya kau temui saja sultan Buwaihi yang adil. Ceritakan masalah mu apa adanya. saya yakin iya akan menolongmu,"kata oarang yang baik itu.
 Dengan langkah tertatih-tatih pak haji yang malang ini menuju tempat tinggal sultan Buwaihi. Ia ingin meminta keadilan.Ia menceritakan dengan jujur semua yang telah terjadi.
  "Baiklah, besok pagi-pagi sekali pergi kamu menemui penjual minyak wangi itu di tokonya, dan ajak ia bicara baik-baik.jika ia tidak mau, duduk saja di depan tokonya sepanjang hari dan jangan bicara apa-apa denagn nya. lakukan itu sampai 3 hari. sesudah itu aku akan menyusulmu. sambut kedatangan ku biasa-biasa saja. kamu tidak perlu memberi hormat padaku kecuali menjawab salam serta pertanyaan-pertanyaanku,"kata sultan Buwaihi.
  pagi-pagi buta pak haji sudah tiba di toko penjual minyak wangi. Ia minta izin ingin bicara, tetapi di tolak, maka seperti saran sultan Buwaihi, ia lalu duduk di depan toko selama 3 hari, dan tutup mulut. pada hari ke4, sultan datang dengan rombongan pasukan cukup besar.
  " Assalamu'alaikum,"kata sultan.
  "Wa'alaikum salam,"jawab pak haji acuh tanpa bergerak.
  "Kawan, rupanya kamu sudah tiba di Baghdad. kenapa anda tidak singgah di tempat kami ? Kami pasti akan memenuhi semua kebutuhanmu,"kata sultan.
  "Terima kasih," jawab pak haji acuh, dan tetap tidak bergerak.
  saat sultan terus menanyai pak haji ini, rombonganan pasukan yang berjumlah cukup besar itu maju merangsak. karena takut dan gemetar melihatnya, penjual minyak wangi jatuh pingsan. Begitu siuman, keadaan di sekitarnya sudah lengang. yang ada hanya pak haji, yang masih tetap duduk tenang di depan toko. penjual minyak wangi menghampirinya dan berkata:
  "Sialan! kapan kamu titipkan kalung itu kepadaku?
kamu bungkus dengan apa barang itu ? Tolong bantu aku mengingatnya."Pak haji tetap diam saja".Ia seolah tidak mendenganr semuanya. penjual minyak wangi sib uk mondar-mandir kesana kemari mencarinya Sewaktu iya mengangkat dan mengembalikan sebuah guci tiba-tiba jatuh seuntai kalung.
  "Ini kalungnya. Aku benar-benar lupa. Untung kaumu mengingatkan aku," katanya

(sumber: Kitab Akhbar al-Adzkiya oleh Ibnu al-Jauzi)      
                                                              

          

0 komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget
make widget

1

free counters click here Advertisement Top Banner

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites