Sepucuk telegram dari pekalongan
Apabila ia datang,al-Habib Ahmad menyuruh para muridnya untuk menyebutnya dengan tabuhan genderang dan untaian sya'ir Meski al-Habib Muhammad al-Muhdhor lebih muda dan menganggap dirinya sebagai guru, namun al-Habib Ahmad sangat menghormatinya luar biasa.
al-Habib Ahmad pun sering mengunjunginya di Bondowoso, bahkan, ketika telah lanjut usia dan kakinya sudah lumpuh,al-Habib Ahmad bersama isteri, anak, dan sejumlah muridnya mengunjungi al-Habib Muhammad al-Muhdhor di kediamannya di Bondowoso.
Perhatiakanlah, bahwa inilah akhlak parapendahulu kita. Akhlak yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Bukankah Nabi Muhammad saw mengatakan dalam sebuah hadis yang artinya :
"Bukan termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati yang lebih tua, dan tidak menyayangi yang lebih muda "
al-Habib Ahmad yakin bahwa al-Habib Muhammad al-Muhdhor adalah seorang yang do'anya mustajab suatu ketika,al-Habib Muhammad datang ke Pekalongan, setelah beberapa hari, ia meminta izin kepada al-Habib Ahmad untuk melanjutkan perjalanannya ke Jakarta.saat itu al-Habib Ahmad berkata kepadanya :
"Saat ini aku teringat anakku yang bernama ali yang berada di Hadramaut. aku menginginkannya datang pada hari raya tahun ini"
Lalu al-Habib Muhammad mengatakan kepada al-Habib Ahmad :
"Tahun ini ia pasti datang dan berhari raya di tempat antum"
Hari berganti hari dan hari raya pun semakin dekat, sedangkan al-Habib ali masih berada di hadramaut dan tak ada tanda-tanda akan kedatangannya. Maklum, al-Habib Ahmad sendiri juga tidak mengirimkan surat kepada anaknya ali agar datang ke indonesia ketika al-Habib Muhammad al-Muhdhor telah sampai di jakarta masyarakat berduyun-duyun datang menyambutnya. Beliau menuju rumah seorang muhibbin yang bernama Ahmad bin Abdullah Basalamah lalu pada sorer harinya mengadakan rauhah Diantara hal yang diceritakan oleh al-Habib Muhammad al-Muhdhor dalam majelis tersebut adalah pertemuannya dengan al-Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib al-Atas, pekqlongan, hingga membahas perihal ali, anak al-Habib Ahmad.
Keesokan harinya menjelang Maghrib, dtanglah seorang tukang pos membawa sepucuk telegram untuk al-Habib Muhammad al-Muhdhor. diujung surat itu tertuklis dari Ahmad bin abdullah bin Thalib al-Attas di pekalongan, setelah dibuka, isinya:
"al-Habib Muhammad bin Ahmad al-Muhdhor di Betawi. semoga Allah swt selalu membahagiakanmu. Anakku Ali telah sampai singapura dan esok ia akan menuju jawa. Ahmad bin Abdullah bin Thalib al-Attas, Pekalongan"
Setelah membaca isi telegram itu, tersenyumlah al-Habib Muhammad al-Muhdhor. hal ini merupakan salah satu karamah al-Habib Muhammad al-Muhdhor dari sekian banyak karamah-karamah beliau Wallahu a'lam......
0 komentar:
Posting Komentar