Kemampuan Arrival Dwi Sentosa (13) dalam membuat anti virus ternyata bukan dari
pendidikan formal atau kursus programing. Tanpa guru tanpa pembimbing. Hanya buku dan internet yang menjadi gurunya.
"Saya belajar dari buku dan internet,"
Ival pun menunjukkan koleksi bukunya yang disimpan di kolong meja yang terletak
di ruang tamu. "Ini bukunya. Saya baru punya 20 buku," katanya sambil menunjukan lima buku dan satu modul yang dia susun sendiri dari mencetak artikel-artikel tentang programing dan komputer di internet.
Sebenarnya bukan tidak mau, Ival --sapaan akrabnya-- untuk belajar secara formal tentang programing. Permasalahannya selain memerlukan biaya, tidak adanya tempat kursus yang memberikan materi programing virus.
"Dulu dia sempat minta kursus. Kalau buat anak mahsaya paksain lah, walaupun ngga ada juga. Tapi saya bingung, ini mau kursus apa yah. Tidak ada yang bisa. Lagian dia juga masih SMP. Jadi ya sudah lah dia belajar sendiri dari buku dan internet. Tidak ada yang membimbingnya," ungkap Herman Suherman (45), ayah Ival.
Kemampuan Ival ini sangat luar biasa. Pasalnya di dalam keluarga besarnya tidak ada yang memiliki kemampuan programing seperti dirinya. "Keluarga besar saya rata-rata jebolan SMK. Tidak ada yang punya kemampuan programing seperti dia," sambungnya
Penambahan AV Luar Yang Support dengan ARTAV :
-Microsoft Security Essentials
Perbaikan Fitur :
-Perbaikan Error pada Online Update
-Optimalisasi Bahasa Inggris
Penambahan Fitur :
-Worm Detector
-Penambahan Gambar Shiels True & False Sebagai Penanda
-Rootkit Detector
0 komentar:
Posting Komentar