Mei 08, 2011

Dulunya Asean Satu Negara


PantonaNews.com - Konferensi Tingkat Tinggi  Asean ke 18, berlangsung di Jakarta ConventionCenter (JCC) tanggal 7 dan 8 Mei 2011. Saat ini Asean beranggotakan negara-negaraFilipina (pendiri), Indonesia (pendiri), Malaysia (pendiri), Singapura (pendiri), Thailand (pendiri), Brunei Darussalam (7 Januari 1984), Vietnam (28 Juli 1995), Laos (23 Juli 1997), Myanmar (23 Juli 1997) dan Kamboja (16 Desember 1998). Sementara Timor Leste akan bergabung secara resmi mulai tahun 2012. Ya, kondisi saat ini di kawasan Asia Tenggara terdapat belasan negara yang berdaulat.
Namun jika kita tengok sejarah masa lampau, sekitar tahun 1293 sampai tahun 1500, diperkirakan sebagian besar wilayah Asean itu merupakan  satu negara, yaitu Majapahit.  Sedangkan mulai tahun 600-an sampai 1100-an, sebagian besar wilayah Asean masuk Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian di kawasan Asia Tenggara pernah terjadi beberapa kali kasus disintegrasi bangsa dan negara yang besar.
Disintegrasi Negara Sriwijaya dan Majapahit terutama disebabkan oleh adanya invasi bangsa lain. Keruntuhan Sriwijaya misalnya diawali dengan adanya serangan dari  Raja Chola dari Koromandel sebelah tenggara Semenanjung India, pada tahun 1025. Sedangkan kehancuran Majapahit terutama disebabkan kehilangan tokoh besar seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada, serta  meletusnya Perang Paragreg tahun 1401-1406. Perang tersebut  merupakan perang saudara memperebutkan kekuasaan daerah bawahan, sehingga masing-masing mulai melepaskan diri (disintegrasi).
Kalau kita menelaah sejarah Turki,  maka sebelumnya dikenal sebagai Kesultanan Utsmaniyah (1299–1923), dikenal  sebagai KekaisaranTurki Ottoman.  Selain Turki yang sekrang, wilayahnya juga meliputi 29 Provinsi yang mencangkup Mediterania Timur, Eropa Tenggara, Eropa Tengah sampai Afrika Utara. Pada abad ke 16 dan 17 negara ini menjasi super power terutama karena kekuatan pertahanan maritimnya. Paling tidak ada tiga penyebab berankanannya negara ini, yaitu gerakan separatisme, nasionalisme dan misionaris. Bagaimanapun Kekaisaran Turki Ottoman meliputi beragam suku dan bangsa yang tersebar dibenua Asia, Eropa dan Afrika. Sepanjang sejarah yang dikenal mungkin inilah negara terbesar di dunia.
Kasus kehancuran negara besar juga terjadi pada Romawi dan Bizantium, yang sempat Berjaya sebelum Turki Ottoman.  
Peta dunia memang selalu berubah, selalu ada saja negara yang mengalami disintegrasi, menjadi dua,belasan, bahkan bisa saja puluhan negara. Dulu mungkin tak ada orang yang mengira  Uni Soviet yang begitu kuat, bahkan mendapat sebutan Super Power, ternyata berantakan, bubar dan terpilah menjadi  15 negara merdeka dan berdaulat, seperti Armenia, Azerbaijan, Belarus, Estonia, Georgia, Rusia dan sebagainya. Uni Soviet “hidup” antara kurun waktu 1917 sampai 1991.
Di belahan dunia lainnya pun proses disintegrasi negara terjadi, misalnya di Korea, Ceko-slowakia,Yugoslavia, dan sebagainya. Entah di mana lagi kasus disintegrasi bangsa dan Negara itu akan terulang. Yang jelas semua bangsa dan Negara memiliki potensi untuk bercerai-berai, tidak hanya negara besar, tetapi juga negara kecil. Faktorpenyebabnya bisa beragam, mulai dari persoalan internal seperti adanya kelemahan dalam faktor kepemimpinan sampai adanya upaya pemisahan (separatis)dari  wilayah bawahan. Sedangkan faktor eksternal bisa berupa invasi militer atau campur tangan asing dalam bentuk sosial, ekonomi dan politik.
Bagaimanapun setiap negara yang merasa kuat, pasti memiliki kepentingan terhadap negara di sekitarnya. Bahkan terhadap negara yang lokasinya jauh sekalipun, jika sekiranya dianggap memiliki potensi tertentu. Sebagai gambaran bagaimana invasi yang dilakukan oleh AmerikaS erikat dan kawan-kawannya terhadap beberapa negara di Timur Tengah, tak lain karena persoalan jaminan masa depan energi semata. Dengan dalih atau alasan yang direkayasa sedemikian rupa, sehingga invasi itu terkesan tidak melanggar aturan.
Hikmah dan pembelajaran dari diselenggarakannya KTT Asean ialah ternyata bahwa sepuluh negara di Asia Tenggara itu dahulunya pernah menjadi bangsa dan negara yang satu, dengan satu pemimpin, dengan kesatuan visi dan misi. Kalau digabungkan Asean memiliki luas hampir4,5 juta kilometer persegi, dengan jumlah penduduk lebih dari 500 juta orang. Dalam hal ini melebihi luas wilayah dan jumlah penduduk Uni Eropa.
Di Kawasan Asean perlu ada upaya untuk menghindari konflik internal supaya hubungan antar negara berlangsung harmonis. Selain itu, kawasan ini bisa berkembang lebih maju dan sanggup menyaingi kawasan lain. Saat ini konflik internal terjadi di antara bebera negaraAsean, seperti antara Thailand dan Kamboja. Jika dibiarkan berlarut-larut maka tak mustahil akan dijadikan alasan negara-negara  tertentu untuk ikut  campur tangan yang seolah-olah membawa misi perdamaian, sebagaimana terjadi di Afganistan, Irak, Libya dan sebagainya. Bagaimanapun, dahulu Asean merupakan satu bangsa dan satu negara, sudah selayaknya kondisi saat ini hubungan di antara negara Asean makin erat. 

0 komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget
make widget

1

free counters click here Advertisement Top Banner

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites