Setelah lama menghilang, pada suatu hari al-Ashmu'i, seorang ulama ahli bahasa cukup terkenal, datang ke istana raja Harun al-Rasyid. yang sedang menerima banyak tamu.
Puas mengobrol kesana kemari, raja bertanya serius "Al-Ashmu'i, bagai mana dengan kamu sepeninggalanku nanti?"
"Entahah. Mungkin tidak ada lagi bagiku tanah untuk berpijak," jawaban al-Ashmu'i.
Sang raja tersenyum mendengar jawaban itu,kendati sebenarnya iya tidak paham apa maksudnya. ketika para tamu sudah pulang, raja menghampiri al-Ashmu'i dan bertanya :
"Apa maksud jawaban tadi ?"
"Maksud ku, jika nanti yang mulia meninggal dunia, ingin rasanya aku segera menyusul,"jawab al-Ashmu'i.
"Bagus,"kata raja. "Tetapi lain kali jika sedang berada di hadapan orang banyak, berbicaralah padaku yang jelas supaya aku paham. Tidak seperti tadi. Maka sekarang aku minta kamu menjelaskan padaku. Tidak baik kalu raja sampai menjadi tontonan orang banyak karena tidak paham maksud pembicaraan lawan bicaranya."
al-Ashmu'i lalu mohon pamit.sesampainya di pintu gerbang istana ia menggerutu dalam hati :
" Tidak seperti biasanya, hari ini raja mengajarkan padaku lebih banyak dari yang aku ajarkan padanya"
( Sumber: Kitab Akhbar al-Nahwiyyin al-Bashriyyin oleh Abu Sa'id al-Sairafi )
0 komentar:
Posting Komentar