Pages

Juli 04, 2011

Al Quran Salah Cetak Beredar di Tarakan

x111410_822635_Al_quran_PB.jpg.pagespeed.ic.M1tybojZUV.jpg (470×310)
TARAKAN– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan menemukan kitab Alquran salah cetak yang beredar di wilayah itu. Penemuan ini bermula dari laporan Kelompok Pengajian di Karang Balik, Rabu (22/6) lalu. Dalam Alquran itu ditemukan kesalahan isi pada pada surah Al-Qashash (28), ayat 42 dan 43 juz 20 yang tercetak pada halaman 891. Pada ayat 42 surah tersebut berawalan dengan kalimat"Falamma jaat….", sedangkan di ayat 43 berbunyi "Wa saddaha..", sementara ayat 42-43 yang benar berbunyi "Wa atba’naahum fii haadzihid dun-yaa..", serta "Wa la qad aatainaa…".

I'sha, Si Wanita Punk Yang Jadi Mualaf

http://static.republika.co.id/uploads/images/headline/keluarga-i-sha-keberatan-jika-i-sha-memeluk-islam-dan-mengenakan-niqab-_110627173058-424.jpg
LONDON - Selama beberapa bulan terakhir ini, Lucy Osborne telah mewawancarai perempuan-perempuan di Inggris yang telah masuk Islam. Tulisan ini adalah tulisan Lucy Osborne yang dikirimkan ke The Times tentang peningkatan jumlah perempuan Inggris yang memeluk Islam. Tapi, mengapa mereka masih dipandang dengan penuh kecurigaan. 

Dianggap Buang-Buang Waktu, Banyak TKI Dilarang Shalat oleh Majikan Arab

JAKARTA, - Berbagai perlakuan tidak baik warga Arab kepada para tenaga kerja asal Indonesia terus terungkap. Selain berbagai tindakan kekerasan hingga pelecehan seksual, para majikan juga kerap melarang TKI untuk melaksanakan ibadah shalat.
Ketua Pusat Kajian Wanita Jender Universitas Indonesia Sulistyowati Irianto, mengatakan, hasil penelitiannya terhadap 70 TKI di Abu Dabi dan 100 TKI di Dubai, 75 persennya dilarang menunaikan shalat oleh majikan.

Gila!! Sepasang Remaja Bersetubuh di Altar Gereja di Hadapan Jemaat

OSLO – Ini benar-benar gila. Di tengah keramaian jemaat, sepasang remaja nekad melakukan hubungan seks di depan altar Gereja Katedral Oslo, Norwegia, dibantu oleh jurukamera yang mengabadikan adegan mesum. Mereka terancam penjara hanya 16 hari.
Mereka asyik telanjang sekaligus melakukan adegan seks di tengah aktivitas Katedral yang mulai ramai. Perbuatan bejat ini tertangkap tangan seorang pengunjung gereja. Ia segera melakukan panggilan darurat ke nomor 999.
"Kami menangkap tiga orang yang terlibat aktivitas seks," kata juru bicara polisi yang tidak disebutkan namanya dalam Australian Time, kemarin (15/6/2011).

Juni 17, 2011

Juni 14, 2011

Penjelajah Muslim Lebih Dulu Injak Amerika Daripada Colombus

(Berita SuaraMedia) - Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai 'The New World' ketika pertama kali menginjakkan kakinya di benua itu pada 21 Oktober 1492.
Namun, bagi umat Islam di era keemasan, Amerika bukanlah sebuah 'Dunia Baru'. Sebab, 603 tahun sebelum penjelajah Spanyol itu menemukan benua itu, para penjelajah Muslim dari Afrika Barat telah membangun peradaban di Amerika.

Klaim sejarah Barat yang menyatakan Columbus sebagai penemu benua Amerika akhirnya terpatahkan. Sederet sejarawan menemukan fakta bahwa para penjelajah Muslim telah menginjakkan kaki dan menyebarkan Islam di benua itu lebih dari setengah milenium sebelum Columbus.
Secara historis umat Islam telah memberi kontribusi dalam ilmu pengetahuan, seni, serta kemanusiaan di benua Amerika.

''Tak perlu diragukan lagi, secara historis kaum Muslimin telah memberi pengaruh dalam evolusi masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Christopher Columbus menemukannya,'' tutur Fareed H Numan dalam American Muslim History A Chronological Observation. Sejarah mencatat Muslim dari Afrika telah menjalin hubungan dengan penduduk asli benua Amerika, jauh sebelum Columbus tiba.
Jika Anda mengunjungi Washington DC, datanglah ke Perpustakaan Kongres (Library of Congress). Lantas, mintalah arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan suku Cherokee, salah satu suku Indian, tahun 1787. Di sana akan ditemukan tanda tangan Kepala Suku Cherokee saat itu, bernama AbdeKhak dan Muhammad Ibnu Abdullah.

Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya dalam perdagangan, perkapalan, dan bentuk pemerintahan suku cherokee yang saat itu berdasarkan hukum Islam.

Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian suku Cherokee yang menutup aurat sedangkan kaum laki-lakinya memakai turban (surban) dan terusan hingga sebatas lutut.

Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya benar-benar punah dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadan Ibnu Wati.

Berbicara tentang suku Cherokee, tidak bisa lepas dari Sequoyah. Ia adalah orang asli suku cherokee yang berpendidikan dan menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara. Jika kita sekarang mengenal abjad A sampai Z, maka suku Cherokee memiliki aksara sendiri.

Yang membuatnya sangat luar biasa adalah aksara yang dihidupkan kembali oleh Sequoyah ini mirip sekali dengan aksara Arab. Bahkan, beberapa tulisan masyarakat cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan kata ”Muhammad” dalam bahasa Arab.

Nama-nama suku Indian dan kepala sukunya yang berasal dari bahasa Arab tidak hanya ditemukan pada suku Cherokee (Shar-kee), tapi juga Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni.

Bahkan, beberapa kepala suku Indian juga mengenakan tutp kepala khas orang Islam. Mereka adalah Kepala Suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Hal ini ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870.

Secara umum, suku-suku Indian di Amerika juga percaya adanya Tuhan yang menguasai alam semesta. Tuhan itu tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga meyakini, tugas utama manusia yang diciptakan Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya.

Seperti penuturan seorang Kepala Suku Ohiyesa : ”In the life of the Indian, there was only inevitable duty-the duty of prayer-the daily recognition of the Unseen and the Eternal”. Bukankah Al-Qur’an juga memberitakan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin semata-mata untuk beribadah pada Allah

Bagaimana bisa Kepala suku Indian Cheeroke itu muslim?

Sejarahnya panjang, Semangat orang-orang Islam dan Cina saat itu untuk mengenal lebih jauh planet (tentunya saat itu nama planet belum terdengar) tempat tinggalnya selain untuk melebarkan pengaruh, mencari jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam mendorong beberapa pemberani di antara mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta mereka saat itu.

Beberapa nama tetap begitu kesohor sampai saat ini bahkan hampir semua orang pernah mendengarnya sebut saja Tjeng Ho dan Ibnu Batutta, namun beberapa lagi hampir-hampir tidak terdengar dan hanya tercatat pada buku-buku akademis.

Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan muslim yang mencatat perjalanan ke benua Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).

Menurut catatan ahli sejarah dan ahli geografi muslim Al Masudi (871 – 957), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia, telah sampai ke benua Amerika pada tahun 889 Masehi.

Dalam bukunya, ‘Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar’ (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 – 912), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.

Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan mengunjungi daratan di seberang Lautan Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.

Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.

Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada bulan Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).

Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada bulan Mei 999.

Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 – 1307) raja keenam dalam dinasti Marinid.

Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.

Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama.

Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.

Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 – 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 – 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.

Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab.

Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.

Pengaruh Islam di Benua Amerika

Sekali-kali cobalah Anda membuka peta Amerika. Telitilah nama tempat yang ada di Negeri Paman Sam itu. Sebagai umat Islam, pastilah Anda akan dibuat terkejut.  Apa pasal? Ternyata begitu banyak nama tempat dan kota yang menggunakan kata-kata yang berakar dan berasal dari bahasa umat Islam, yakni bahasa Arab.

Tak percaya? Cobalah wilayah Los Angeles. Di daerah itu ternyata terdapat nama-nama kawasan yang berasal dari pengaruh umat Islam. Sebut saja, ada kawasan bernama Alhambra. Bukankah Alhambra adalah nama istana yang dibangun peradaban Islam di Cordoba?

Selain itu juga ada nama teluk yang dinamai El Morro serta Alamitos. Tak cuma itu, ada pula nama tempat seperti; Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Alcazar, Alameda, Alomar, Almansor, Almar, Alva, Amber, Azure, dan La Habra.

Setelah itu, mari kita bergeser ke bagian tengah Amerika. Mulai dari selatan hingga Illinois juga terdapat nama-nama kota yang bernuansa Islami seperti; Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon, dan Tullahoma. Malah, di negara bagian Washington terdapat nama kota Salem.

Pengaruh Islam lainnya pada penamaan tempat atau wilayah di Amerika juga sangat kental terasa pada penamaan Karibia (berasal dari bahasa Arab). Di kawasan Amerika Tengah, misalnya, terdapat nama wilayah Jamaika dan Kuba. Muncul pertanyaan, apakah nama Kuba itu berawal dan berakar dari kata Quba - masjid pertama yang dibangun Rasulullah adalah Masjid Quba. Negara Kuba beribu kota La Habana (Havana).

Di benua Amerika pun terdapat sederet nama pula yang berakar dari bahasa Peradaban Islam seperti pulau Grenada, Barbados, Bahama, serta Nassau. Di kawasan Amerika Selatan terdapat nama kota-kota Cordoba (di Argentina), Alcantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Ada pula nama pegunungan Absarooka yang terletak di pantai barat.

Menurut Dr A Zahoor, nama negara bagian seperti Alabama berasal dari kata Allah bamya. Sedangkan Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah. Sedangkan Tennesse dari kata Tanasuh. Selain itu, ada pula nama tempat di Amerika yang menggunakan nama-nama kota suci Islam, seperti Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota, Medina di Ohio, Medina di Tennessee, serta Medina di Texas. Begitulah peradaban Islam turut mewarnai di benua Amerika.

Fakta Eksistensi Islam di Amerika

Tahun 999 M: Sejarawan Muslim Abu Bakar Ibnu Umar Al-Guttiya mengisahkan pada masa kekuasaan Khalifah Muslm Spanyol bernama Hisham II (976 M -1009 M), seorang navigator Muslim bernama Ibnu Farrukh telah berlayar dari Kadesh pada bulan Februari 999 M menuju Atlantik. Dia berlabuh di Gando atau Kepulauan Canary Raya. Ibnu Farrukh mengunjungi Raja Guanariga. Sang penjelajah Muslim itu memberi nama dua pulau yakni Capraria dan Pluitana. Ibnu Farrukh kembali ke Spanyol pada Mei 999 M.

Tahun 1178 M: Sebuah dokumen Cina yang bernama Dokumen Sung mencatat perjalanan pelaut Muslim ke sebuah wilayah bernama Mu-Lan-Pi (Amerika). Tahun 1310 M: Abu Bakari seorang raja Muslim dari Kerajaan Mali melakukan serangkaian perjalanan ke negara baru. Tahun 1312 M: Seorang Muslim dari Afrika (Mandiga) tiba di Teluk Meksiko untuk mengeksplorasi Amerika menggunakan Sungai Mississipi sebagai jalur utama perjalanannya.

Tahun 1530 M: Budak dari Afrika tiba di Amerika. Selama masa perbudakan lebih dari 10 juta orang Afrika dijual ke Amerika. Kebanyakan budak itu berasal dari Fulas, Fula Jallon, Fula Toro, dan Massiona - kawasan Asia Barat. 30 persen dari jumlah budak dari Afrika itu beragama Islam.

Tahun 1539 M: Estevanico of Azamor, seorang Muslim dari Maroko, mendarat di tanah Florida. Tak kurang dari dua negara bagian yakni Arizona dan New Mexico berutang pada Muslim dari Maroko ini. Tahun 1732 M: Ayyub bin Sulaiman Jallon, seorang budak Muslim di Maryland, dibebaskan oleh James Oglethorpe, pendiri Georgia. Tahun 1790 M: Bangsa Moor dari Spanyol dilaporkan sudah tinggal di South Carolina dan Florida.

Sequoyah, also known as George Gist Bukti lainnya adalah, Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia faham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika.

Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika. Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa menikahi orang-orang pribumi.

Sejarawan Ivan Van Sertima dalam karyanya They Came Before Columbus membuktikan adanya kontak antara Muslim Afrika dengan orang Amerika asli. Dalam karyanya yang lain, African Presence in Early America, Van Sertima, menemukan fakta bahwa para pedagang Muslim dari Arab juga sangat aktif berniaga dengan masyarakat yang tinggal di Amerika.

Van Sertima juga menuturkan, saat menginjakkan kaki di benua Amerika, Columbus pun mengungkapkan kekagumannya kepada orang Karibian yang sudah beragama Islam. "Columbus juga tahun bahwa Muslim dari pantai Barat Afrika telah tinggal lebih dulu di Karibia, Amerika Tengah, Selatan, dan Utara," papar Van Sertima. Umat Islam yang awalnya berdagang telah membangun komunitas di wilayah itu dengan menikahi penduduk asli.

Menurut Van Sertima, Columbus pun mengaku melihat sebuah masjid saat berlayar melalui Gibara di Pantai Kuba. Selain itu, penjelajah berkebangsaan Spanyol itu juga telah menyaksikan bangunan masjid berdiri megah di Kuba, Meksiko, Texas, serta Nevada. Itulah bukti nyata bahwa Islam telah menyemai peradabannya di benua Amerika jauh sebelum Barat tiba.

Lebih lanjut Columbus mengakui pada 21 Oktober 1492 dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba melihat sebuah masjid (berdiri di atas bukit dengan indahnya menurut sumber tulisan lain). Sampai saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.

Dan tahukah anda? 2 orang nahkoda kapal yang dipimpin oleh Columbus kapten kapal Pinta dan Nina adalah orang-orang muslim yaitu dua bersaudara Martin Alonso Pinzon dan Vicente Yanex Pinzon yang masih keluarga dari Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III (1362). [THACHER,JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950]
SUMBER

Juni 10, 2011

Blues di Antara Gambang Kromong



Sebuah poster untuk mengenang Benyamin Sueb terpasang di Internet. Poster itu begitu pas melukiskan wajah Benyamin, mewakili auranya sebagaimana selama ini dikenal: rambut hitam berombaknya, wajahnya yang merekah dengan ledakan tawa, kumis tipisnya... Jari telunjuknya menuding seorang perempuan berdandan menor yang tengah duduk memegang cermin; lembar-lembar kertas sobekan kalender harian melayang-layang di sekitar perempuan itu.
Sang kreator, yang menyebut dirinya “bibibawbawbaw” itu, menggambarkan poster itu sebagai “visualisasi syair dalam lagunya [Benyamin] berjudul ‘Nanke Lande’”. Di salah satu kuplet lagu ini, Benyamin menyanyikan:
Nangke lande matengnye kena paku
Dimakan gajeh giginye pade ngilu
Ade jande lame ga laku-lak
u
Saban hari die ngaca melulu.

Blak-blakan, jahil, menggelitik... dan banyak lagi karakter senada yang jadi ciri khas seniman kelahiran Jakarta, 5 Maret 1939, ini dalam bermusik — juga kemudian sebagai komedian dan aktor.
Sebagai penyanyi, karier yang pertama kali ditekuninya, dia sudah identik dengan gambang kromong. Dia boleh disebut sebagai figur yang berperan mengangkat gambang kromong, musik “pinggiran” yang lekat dengan warga Betawi, ke tataran yang lebih luas.
Popularitas yang dia peroleh dari bergambang kromong itu teramat gigantis sampai hampir menutupi kegiatan dia lainnya yang tak kalah memikat: bahwa dia pun menyanyikan sejumlah lagu dalam irama blues dan rock. Bahkan sempat menjadi proyek khusus.
Pada 1970-an, kala masih berduet dengan Ida Royani, Benyamin menyanyikan “Kompor Meleduk”. Menyimak lagu yang syairnya diawali dengan teriakan “Aaaah… nya’ banjir!” ini, sulit ditepis bahwa coraknya adalah rock. Seperti umumnya lagu rock (yang sebenarnya bermula dari blues), tulang punggungnya adalah serangkaian melodi yang menjadi tema utama, biasanya dari gitar. Orang menyebutnya riff, atau ostinato dalam musik klasik.
Intro lagu itu, berupa riff nada-nada D-C-A (dalam kunci D7), mestinya sudah seketika menghamparkan suasana bluesy. Tapi bisa saja orang tak mengenalinya. Apalagi jika kemudian yang didengar adalah lirik dalam dialek Betawi:
Jakarta kebanjiran, di Bogor angin ngamuk
Ruméh ané kebakaran garé-garé kompor mleduk

Ané jadi gemeteran wara-wiri keserimpet
Rumah ané kebanjiran garé-garé got mampet

Sejak memutuskan menerjuni gambang kromong (karena band pertamanya, Melody Boys, terkena ganyang larangan anti lagu ngak ngik ngok atau musik Barat pada pertengahan 1960-an) Benyamin memang cenderung disalahpahami. Orang lebih menganggapnya bergurau atau melucu saja melalui lagu-lagunya. Padahal sebenarnya dia merekam dan menceritakan peristiwa atau kejadian yang berlangsung di tengah masyarakat.
Tentu saja dengan caranya sendiri, yang kerap merupakan ekspresi spontan. Sesekali ada juga kritik. Atau, sentilanlah (tanpa sentilun), kalau kata “kritik” tak bisa diterima. Misalnya dalam “Digusur” atau “Pungli”.
Lagu “Pungli” (1977) malah mendapat penghargaan dari Soedomo, Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban, karena dianggap membantu program Operasi Tertib kala itu.
Maka, sebagai sesuatu yang di luar jalur, wajar bila kesengajaan menyusupkan anasir blues dan rock di antara lagu-lagu gambang kromong kerap dianggap tak terdeteksi radar. Atau, paling tidak, diidentifikasi sebagai salah satu yang “aneh” aransemennya.
Sebenarnya, jika dilacak ke belakang, munculnya blues dan rock, atau aliran lain di luar gambang kromong, bukan tanpa dasar. Ketika masih bersama Melody Boys dan biasa tampil di klub malam dan hotel, Benyamin sudah harus akrab dengan aneka irama. Band mana pun, di tempat hiburan seperti itu, memang mau tak mau harus menguasai banyak jenis musik.
Bergabung dengan Naga Mustika, setelah harus banting setir agar bisa bertahan, tak serta-merta menjauhkan Benyamin dari suasana modern dari musik-musik itu. Orkes gambang kromong yang dipimpin Suryahanda ini berkonsep modern, setidaknya di antara instrumen yang memperkuatnya biasa didapati di kelompok-kelompok musik masa kini. Misalnya gitar elektrik, organ, dan bas. Peluang untuk bereksperimen menjadi sangat terbuka, karenanya.
Pada 1960-an dan 1970-an, ketika begitu banyak musik berbasis blues, juga soul, sedang menjadi tren, Benyamin pun menyerapnya. Idiom dan watak musik-musik yang ekspresif itu ternyata berjodoh dengan watak budaya Betawi. Bisa dimaklumi bila Benyamin menyusupkannya ke dalam karya-karyanya.
Minatnya pada blues dan rock sempat menjadi dasar dibentuknya Al Haj pada 1992. Inilah band yang menghimpun musisi-musisi kondang kala itu: Harry Sabar, Keenan Nasution, Odink Nasution, dan Editya.
Harry Sabar, seperti dikutip Theodore K.S. dalam “Benyamin Sueb, Legenda Betawi”  (Kompas, 27 Februari 2004), menuturkan Benyamin waktu itu “ingin menyanyi lagu rock sebagaimana Ahmad Albar dari God Bless”. Al Haj merilis satu album berisi sepuluh lagu berjudul Biang Kerok.
Sejauh ini, album itulah yang diketahui menjadi penutup diskografi Benyamin, yang selama karier bermusiknya telah menghasilkan lebih dari 70 album. Tiga tahun sebelum meninggal karena serangan jantung, Benyamin menyanyikan lagu-lagu dalam irama yang menurut sejarah, bertumpu pada nyanyian sedih para keturunan warga Afrika di Amerika.

Menelusuri Jejak Rumah Kelahiran Bung Karno


REPUBLIKA.CO.ID, Hampir semua rumah peninggalan Belanda di kawasan Jalan Pandean, Surabaya masih asli. Antara satu rumah dan rumah lainnya nyaris tak ada berbeda, bentuk, model, dan coraknya bergaya kolonial. Sejak dulu, tidak ada yang spesial di kampung itu. Namun akhir - akhir ini, warga dikejutkan dengan penelitian yang menggemparkan.
Tidak hanya bagi warga setempat, masyarakat Indonesia pun dibuat tercengang dengan penemuan bahwa rumah kelahiran Soekarno, Presiden pertama RI yang juga Sang Proklamator, berada di sebuah gang sempit yang berukuran tidak lebih dari tiga meter di Kota Pahlawan, Surabaya. Bukan di Blitar sebagaimana yang diketahui masyarakat Indonesia selama ini.
Bung Karno dilahirkan di Surabaya, tepatnya di sebuah rumah kontrakan Jalan Lawang Seketeng, sekarang berubah menjadi Jalan Pandean IV/40. Ayahnya Raden Soekemi seorang guru sekolah rakyat dan ibunya Ida Ayu Rai seorang perempuan bangsawan Bali.
"Setelah kami lakukan penelitian dan melalui kajian cukup lama, ternyata rumah kelahiran Soekarno bukan di Blitar, melainkan di Surabaya," ujar Ketua Umum "Soekarno Institute", Peter A Rohi.
Ukuran bangunan rumah itu 6x14 meter. Terdiri dari satu ruang tamu, satu ruang tengah yang biasa ditempati keluarga bersantai, dan dua kamar. Di belakang ada dapur yang terdapat juga sebuah tangga kayu untuk naik ke lantai dua. Di lantai atas tersebut, hanya digunakan untuk menjemur pakaian.
"Dari dulu, ya seperti ini. Kami tidak mengubahnya, atau merenovasi," ujar Siti Djamilah, pemilik rumah saat ini.
Ia mengaku menempati bangunan itu sejak 1990. Ketika itu, ia ikut kedua orangtuanya. Kakak Djamilah dan suaminya, H. Zaenal Arifin juga menetap rumah itu.
Kemudian, 1998 Djamilah menikahi Choiri. Setelah kedua orang tua Djamilah meninggal, mereka hanya tinggal berempat. "Kami tidak menyangka bahwa rumah ini adalah tempat kelahiran Bung Karno. Sebuah kebanggaan dan anugerah karena kami tinggal di rumah tokoh kelas dunia. Tidak hanya presiden, tapi seorang yang patut menjadi teladan bangsa Indonesia," tutur Choiri, suami Djamilah.
"Kami sudah melalui kajian dan penelitian panjang sejak masa reformasi. Bahkan penelitian juga kami lakukan di Belanda. Buku-buku sejarah masa lalu juga membuktikan bahwa di Surabaya inilah Bung Karno dilahirkan. Syukurlah sekarang bisa diresmikan," ujar Peter A. Rohi.
"Di Jakarta ada prasasti Barack Obama, padahal dia Presiden Amerika Serikat. Masak Presiden Indonesia tidak ada prasastinya? Kami memasangnya di rumah kelahiran Soekarno," katanya, menambahkan.
Pasang Prasasti
Dijelaskan Peter, pemasangan prasasti digelar 6 Juni 2011 karena disamakan dengan tanggal kelahiran Soekarno, yakni 6 Juni 1901. Peter menyayangkan sikap pemerintah yang menyatakan bahwa Soekarno lahir di Blitar. Padahal, kata dia, berbagai buku-buku sejarah dan arsip nasional ditegaskan bahwa Soekarno dilahirkan di Surabaya.
Ia berani menunjukkan puluhan koleksi buku sejarah yang menuliskan kelahiran Soekarno. Di antaranya, buku berjudul "Soekarno Bapak Indonesia Merdeka" karya Bob Hering, "Ayah Bunda Bung Karno" karya Nurinwa Ki S. Hendrowinoto tahun 2002, "Kamus Politik" karangan Adinda dan Usman Burhan tahun 1950.
Lainnya, "Ensiklopedia Indonesia" tahun 1955, "Ensiklopedia Indonesia" tahun 1985, dan "Im Yang Tjoe" tahun 1933 yang sudah ditulis kembali oleh Peter A Rohi dengan judul "Soekarno Sebagi Manoesia" pada tahun 2008.
"Bahkan mantan Kepala Perpustakaan Blitar sudah mengakui bahwa Soekarno tidak dilahirkan di Blitar, melainkan di Surabaya," tuturnya. Pihaknya berharap, ke depan masyarakat Indonesia lebih mengetahui dan mengakui bahwa kota kelahiran Soekarno yang selama ini dikenal adalah keliru.


"Dulu pascatragedi G30S/PKI, semua buku sejarah ditarik dan diganti di Pusat Sejarah ABRI pimpinan Nugroho Notosusanto. Tapi saya heran, kenapa ada pergantian kota kelahiran Soekarno? Semoga pemerintah ke depan sudah mengakui bahwa lahirnya presiden pertama Indonesia ada di Surabaya," papar Peter.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini juga mengaku sangat yakin bahwa Bung Karno bukan dilahirkan di Blitar. Pihaknya juga telah mengirim surat ke Pemerintah Pusat untuk meluruskan persoalan ini dan optimistis pemerintah mengakuinya.
"Kami masih menunggu respon dari Pemerintah Pusat. Tapi tahun 2010, walikota Surabaya saat itu, Bambang DH, sudah menandatangani prasasti sekaligus mengirimkan surat ke pemerintah pusat," tutur Tri Rismaharini.
Jadi Museum
Menurut Risma, pihaknya sudah menemui keluarga pemilik rumah, Choiri, agar bersedia menjualnya dan akan dijadikan museum atau tempat cagar budaya.
"Saya sudah memberikan tugas kepada Dinas Pariwisata Kota Surabaya untuk negosiasi harga dengan pemilik rumah. Nantinya rumah kelahiran Bung Karno akan dijadikan museum dan untuk kawasan sejarah," ujar Tri Rismaharini ketika ditemui di sela pemasangan prasasti dan peresmian rumah kelahiran Bung Karno, Senin (6/6).
Sayang, orang nomor satu di Surabaya tersebut enggan menyebutkan anggaran yang dikeluarkan. "Harga masih negosiasi. Saya sudah minta ke Bu Wiwik (Kepala Dinas Pariwisata) untuk mengalokasikan dana dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Kota Surabaya. Lebih bagus lagi kalau masih ada barang-barang aslinya, agar bisa menceritakan ke anak-anak bahwa di Surabaya Bapak Proklamator dilahirkan," tutur Risma.
Sementara itu, keluarga Bung Karno, Prof. Haryono Sigit, mengakui bahwa orangtua Bung Karno pernah tinggal di rumah itu. Ia juga menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk mengelola rumah tersebut. "Mau diapakan rumah itu, bukan wewenang saya. Saya serahkan ke Pemkot," tukas mantan Rektor ITS Surabaya tersebut.
Direktur Utama Surabaya Herritage, Freddy H Istanto mengatakan, jika nantinya rumah kelahiran Soekarno dijadikan museum maka yang harus diperhatikan adalah sistem pengelolaannya.
Choiri, selaku pemilik rumah mengatakan, secara prinsip pihaknya tidak mempermasalahkan dan siap menjual rumahnya ke Pemkot Surabaya. Terkait harga, ia mengaku masih melakukan negosiasi untuk menentukan harga yang pas. "Tapi kami masih banyak saudara kok di Surabaya, sambil mencari rumah, kami mungkin tinggal di rumah saudara dulu," timpal Djamilah.

Juni 09, 2011

Wali Doaku Untukmu Sayang



Kau mau aku apa, pasti kan ku beri
Kau minta apa, akan ku turuti
Walau harus aku terlelap dan letih
Ini demi kamu sayang
Reff :
Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu
Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku mati
Ku kan berdoa pada Ilahi
Tuk satukan kami di surga nanti
Tahukah kamu apa yang ku pinta
Disetiap doa sepanjang hariku
Tuhan tolong aku, tolong jaga dia
Tuhan aku sayang dia
Back to Reff
(Tuhan tolong aku, juga jaga dia
Tuhan ku pun sayang dia)
Back to Reff

LINK DOWNLOAD

Juni 08, 2011

Janganlah Menangisi Masa Lalu

Orang-orang mengatakan: "Tiada hal yang baru di bawah matahari", pepatah ini mendukung perjalanan manusia dalam sejarahnya yang sangat panjang, baik dari segi tabiat, keinginan, pergaulan, percekcokan, kenistaan, keadilan, perdamaian, peperangan, berdirinya suatu negara atau runtuhnya negara, berkembangnya kebudayaan dan punahnya.

Allah memerintahkan manusia untuk mengingat kembali kejadian-kejadian di masa lalu, untuk mempertahankan keramaian dimuka bumi ini secara terus menerus, serta mempertahankan ciri-ciri khusus mereka yang berpindah dari generasi ke generasi secara turun temurun. Dengan tujuan agar generasi muda mengambil ibrah dari kejadian-kejadian yang pernah dialami oleh generasi tua.

Karena sesungguhnya sesuatu yang berarti bagi generasi dulu, berarti juga bagi generasi muda, dan apa yang kita hadapi dengan penuh ketakutan sekarang ini, telah terjadi pula di zaman dahulu, dan telah datang hukum-hukum tentang masalah itu.

Keutamaan Bulan Rajab


Bulan Rajab adalah salah satu bulan-bulan haram yang tersendiri dan tidak berkumpul dengan bulan-bulan Haram lainnya. Lain dengan ketiga Bulan-Bulan Haram lainnya. Karena bulan-bulan Haram lainnya terletak Berurutan, yaitu: Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram.

 Ada beberapa Hadist yang berbicara tentang keutama’an bulan ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
عن أبي بكرة ، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : « إن الزمان قد استدار كهيئته يوم خلق الله السموات والأرض ، السنة اثنا عشر شهرا منها أربعة حرم ، ثلاث متواليات : ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ، ورجب شهر مضر الذي بين جمادى وشعبان »
Artinya: ” Dari Abu Bakrah RA, dari Rasulullah SAW bersabda: ” sesungguhnya zaman telah berputar seperti keada’annya di hari dimana Allah SWT menciptakan langit dan bumi , satu tahun ada dua belas bulan , disitu terdapat empat bulan yang di haramkan Allah SWT, tiga bulan berturut-turut: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab adalah bulan mudhar  yang terletak antara Jumadil akhir dan Sya’ban“.

Maher Zain Insha Allah


Lirik Lagu Maher Zain Insha Allah
every time you feel like you cannot go on
you feel so lost and that you’re so alone
all you see is night and darkness all around
you feel so helpless you can’t see which way to go
don’t despair and never lose hope
’cause Allah is always by your side
reff:
Insha Allah, Insha Allah
Insha Allah you’ll find your way
Insha Allah, Insha Allah
Insha Allah you’ll find your way
every time you commit one more mistake
you feel you can’t repent and that it’s way too late
you’re so confused wrong decisions you have made
haunt your mind and your heart is full of shame
but don’t despair and never lose hope
’cause Allah is always by your side
repeat reff
turn to Allah He’s never far away
put your trust in Him, raise your hands and pray
Ya Allah guide my steps, don’t let me go astray
You’re the only one who can show me the way
show me the way, show me the way, show me the way
reff2:
Insha Allah, Insha Allah
Insha Allah we’ll find our way
Insha Allah, Insha Allah
Insha Allah we’ll find our way
repeat reff2 [until fade]
LINK DOWNLOAD

Maher Zain - Sepanjang Hidup



Lirik Lagu Maher Zain Sepanjang Hidup
aku bersyukur kau di sini kasih
di kalbuku mengiringi
dan padamu ingin ku sampaikan
kau cahaya hati
dulu ku palingkan diri dari cinta
hingga kau hadir membasuh segalanya
oh inilah janjiku kepadamu
reff:
sepanjang hidup bersamamu
kesetiaanku tulus untukmu
hingga akhir waktu kaulah cintaku cintaku
sepanjang hidup seiring waktu
aku bersyukur atas hadirmu
kini dan selamanya aku milikmu
yakini hatiku kau anugerah Sang Maha Rahim
semoga Allah berkahi kita
kekasih penguat jiwaku
berdoa kau dan aku di Jannah
ku temukan kekuatanku di sisimu
kau hadir sempurnakan seluruh hidupku
oh inilah janjiku kepadamu
repeat reff
yakini hatiku bersamamu ku sadari inilah cinta
tiada ragu dengarkanlah
kidung cintaku yang abadi
repeat reff

LINK DOWNLOAD

Mei 29, 2011

ADAB BERBICARA DENGAN RAJA

 Setelah lama menghilang, pada suatu hari al-Ashmu'i, seorang ulama ahli bahasa cukup terkenal, datang ke istana raja Harun al-Rasyid. yang sedang menerima banyak tamu.
  Puas mengobrol kesana kemari, raja bertanya serius "Al-Ashmu'i, bagai mana dengan kamu sepeninggalanku nanti?"
  "Entahah. Mungkin tidak ada lagi bagiku tanah untuk berpijak," jawaban al-Ashmu'i.
  Sang raja tersenyum mendengar jawaban itu,kendati sebenarnya iya tidak paham apa maksudnya. ketika para tamu sudah pulang, raja menghampiri al-Ashmu'i dan bertanya :
   "Apa maksud jawaban tadi ?"
  "Maksud ku, jika nanti yang mulia meninggal dunia, ingin rasanya aku segera menyusul,"jawab al-Ashmu'i.
  "Bagus,"kata raja. "Tetapi lain kali jika sedang berada di hadapan orang banyak, berbicaralah padaku yang jelas supaya aku paham. Tidak seperti tadi. Maka sekarang aku minta kamu menjelaskan padaku. Tidak baik kalu raja sampai menjadi tontonan orang banyak karena tidak paham maksud pembicaraan lawan bicaranya."
 al-Ashmu'i lalu mohon pamit.sesampainya di pintu gerbang istana ia menggerutu dalam hati :
  " Tidak seperti biasanya, hari ini raja mengajarkan padaku lebih banyak dari yang aku ajarkan padanya"


( Sumber: Kitab Akhbar al-Nahwiyyin al-Bashriyyin oleh Abu Sa'id al-Sairafi )                  

Mei 28, 2011

Penjual Minyak Wangi dan Seuntai Kalung

 Seorang laki-laki tiba di baghdad dalam perjalanannya menunaikan ibadah haji ke tanah suci, Ia membawa seuntai kalung senilai seribu dinar. Ia sudah berusaha keras untuk mejualnya, namun tidak seorang pun yang mau membelinya. Akhirnya iya menemui seorang penjual minyak wangi yang terkenal baik, kemudian menitipkan kalungnya. selanjutnya ia meneruskan perjalanannya
 Selesai menunaikan ibadah haji ia mampir di baghdad unutk mengambil kembali kalungnya. sebagi ucapan terimakasih ia membawa hadiah untuk penjual minyak wangi itu.
  " Saya ingin mengambil kembali kalung yang saya titip kan. dan ini sekedar hadiah untuk penjual minyak wangi itu.
  "Siapa kamu? dan hadiah apa ini?"tanya penjual minyak wangi.
  " Aku pemilik kalung yang di titipkan pada anda," jawabnya mengingatkan.
 Tanpa banyak bicara, penjual minyak wangi menedangnya dengan kasar, sehingga dia hampir jatuh terjerembab  dari teras kios, seraya berkata:
  "Sembarangan saja kamu menuduhku seperti itu"
  Tidak lama kemudian orang-orang berdatangan mengerumuni pak haji yang malang itu. Tanpa tahu persoalanya sebenarnya, mereka ikut menyalahkan nya dan membela penjual minyak wangi.
  "Baru kali ini ada yang berani menudh yang bakan-bukan kepada orang sebaik dia," kata mereka. pak haji bingung. Ia mencoba memberikan penjelasan yang sebenarnya. tetapi mereka tidak mau mendengar. Bahkan mereka mencaci maki dan memukulinya sampai babak belur dan jatuh pingsan. Begitu siuman,ia melihat seseorang berada di dekatnya.
  "Sebaiknya kau temui saja sultan Buwaihi yang adil. Ceritakan masalah mu apa adanya. saya yakin iya akan menolongmu,"kata oarang yang baik itu.
 Dengan langkah tertatih-tatih pak haji yang malang ini menuju tempat tinggal sultan Buwaihi. Ia ingin meminta keadilan.Ia menceritakan dengan jujur semua yang telah terjadi.
  "Baiklah, besok pagi-pagi sekali pergi kamu menemui penjual minyak wangi itu di tokonya, dan ajak ia bicara baik-baik.jika ia tidak mau, duduk saja di depan tokonya sepanjang hari dan jangan bicara apa-apa denagn nya. lakukan itu sampai 3 hari. sesudah itu aku akan menyusulmu. sambut kedatangan ku biasa-biasa saja. kamu tidak perlu memberi hormat padaku kecuali menjawab salam serta pertanyaan-pertanyaanku,"kata sultan Buwaihi.
  pagi-pagi buta pak haji sudah tiba di toko penjual minyak wangi. Ia minta izin ingin bicara, tetapi di tolak, maka seperti saran sultan Buwaihi, ia lalu duduk di depan toko selama 3 hari, dan tutup mulut. pada hari ke4, sultan datang dengan rombongan pasukan cukup besar.
  " Assalamu'alaikum,"kata sultan.
  "Wa'alaikum salam,"jawab pak haji acuh tanpa bergerak.
  "Kawan, rupanya kamu sudah tiba di Baghdad. kenapa anda tidak singgah di tempat kami ? Kami pasti akan memenuhi semua kebutuhanmu,"kata sultan.
  "Terima kasih," jawab pak haji acuh, dan tetap tidak bergerak.
  saat sultan terus menanyai pak haji ini, rombonganan pasukan yang berjumlah cukup besar itu maju merangsak. karena takut dan gemetar melihatnya, penjual minyak wangi jatuh pingsan. Begitu siuman, keadaan di sekitarnya sudah lengang. yang ada hanya pak haji, yang masih tetap duduk tenang di depan toko. penjual minyak wangi menghampirinya dan berkata:
  "Sialan! kapan kamu titipkan kalung itu kepadaku?
kamu bungkus dengan apa barang itu ? Tolong bantu aku mengingatnya."Pak haji tetap diam saja".Ia seolah tidak mendenganr semuanya. penjual minyak wangi sib uk mondar-mandir kesana kemari mencarinya Sewaktu iya mengangkat dan mengembalikan sebuah guci tiba-tiba jatuh seuntai kalung.
  "Ini kalungnya. Aku benar-benar lupa. Untung kaumu mengingatkan aku," katanya

(sumber: Kitab Akhbar al-Adzkiya oleh Ibnu al-Jauzi)      
                                                              

          

Mei 26, 2011

10 Penjara Bawah Tanah di Indonesia

1. Penjara bawah tanah Benteng Vastenburg, Solo.
Benteng megah di tengah Kota Bengawan ini, sekarang tinggal seonggok bangunan yang tak berharga dan ditumbuhi rumput ilalang yang lebat. Dalam konteks morfologi perkotaan, benteng itu memiliki peranan penting yakni pusat hubungan Solo-Semarang. Kota Solo dalam periode XVIII-XIX, sebagai pusat perdagangan dan ditandai perkembangan kota kolonial. Uniknya, perkembangan ini tercipta dalam nuansa kekuasaan tradisionalistik Kerajaan Kasunanan Surakarta.
Di tempat itu, kekuatan pasukan Belanda dipusatkan. Konon, juga ada semacam bungker bawah tanah yang cukup luas di bawah benteng. Bungker tersebut digunakan untuk penjara para tawanan. Hal itulah yang membuat tempat tersebut tak dimungkinkan jika dijadikan bangunan bertingkat.
2. Penjara Bawah tanah Benteng Pendem, Cilacap.
Siapa sangka di sebuah kota kecil di Jawa Tengah, seperti Cilacap menyimpan sebuah benteng yang sangat unik. Benteng itu bernama Benteng Pendem (Kusbatterij Op De lantong Te Tjilatjap) yang dulunya di tahun 1861 merupakan benteng pertahanan tentara Hindia Belanda saat menghadapi bangsa Indonesia.
Benteng di pesisir pantai Teluk Penyu ini menempati area seluas 6,5 hektare dengan beragam fasilitas wisata, seperti benteng, terowongan, landasan meriam, penjara bawah tanah, barak, ruang dapur, ruang senjata, jembatan kolam, gardu pos yang berisi peta strategi Belanda, kolam pemancingan, tempat istirahat, gazebo, ayunan dan sejumlah patung dinosaurus.
3. Penjara bawah tanah Benteng Malborough, Bengkulu.
Benteng Marlborough merupakan salah satu objek wisata sejarah yang terdapat di Kota Bengkulu. Objek wisata Benteng Marlborough terletak di Kelurahan Kampung Cina, Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Benteng ini menjadi pusat kedudukan tentara Inggris di Bengkulu. Benteng berbentuk segi-empat dengan ukuran panjang 240 meter dan lebar 170 meter. Benteng ini didirikan oleh The Britsh East India Company pada tahun 1713 dan selesai pada tahun 1719.
Di benteng bagian barat daya terdapat di sebelah kiri dan kanan lorong benteng. Di sebelah kiri terdiri dari 7 lokal atau ruangan. Dinding ruangan tersebut dari pasangan batu kali, batu karang, bata dengan mempergunakan perekat campuran kapur, pasir dan tepung bata. Disamping ruangan tersebut terdapat juga ruangan yang teretak di bawah kaki kura-kura barat daya, yaitu rungan penjara bawah tanah, yang terdiri dari tiga ruangan yang keadaanya sangat gelap.
4. Penjara bawah tanah Benteng Rotterdam, Makassar
Fort Rotterdam adalah benteng peninggalan kerajaan Gowa yang dibangun tahun 1545, terletak di pinggir pantai, sebelah barat kota Makassar. Bangunan dan taman-taman ini masih terawat dengan baik. Di sini ada penjara bawah tanah tempat Pangeran Diponegoro dipenjara dan di dekat pintu masuk benteng ini terdapat patung salah satu raja Gowa yang terkenal Sultan Hassanudin.

5. Penjara Kalisosok, Surabaya
Kalisosok adalah sebuah daerah di Surabaya Utara, dekat dengan Kembang Jepun dan Rajawali. Di Kalisosok ini, berdiri sebuah penjara tua dari jaman penjajahan Belanda yang kerap digunakan untuk menyiksa para pejuang kemerdekaan Indonesia. Dahulu, Kalisosok terkenal dengan keangkeran dan seramnya tempat ini. Saat ini, selepas masa kemerdekaan Indonesia, penjara tersebut sudah mulai memudar pamornya. Kalisosok banyak menampung para narapidana politik dan kelas berat, terutama jika dikaitkan dengan situasi politik dalam negeri Indonesia pada tahun 1960-1970 an yang sedang panas-panasnya. Kisah penjara kalisosok tak lepas dari kisah penjara bawah tanahnya.

6. Penjara Sukamiskin, Bandung

Merupakan salah satu penjara yang pernah mengurung Bung Karno. Penjara Sukamiskin, merupakan peninggalan pemerintah Belanda. Penjara tersebut dibangun pada 1918 dan baru berfungsi pada 1924. Dalam penjara terdapat 552 sel. Saat ini, penjara dihuni sekitar 480 narapidana. Bangunan asli khas Belanda, kental terlihat di Penjara Sukamiskin. Bahkan, ruang bawah tanah yang dipakai untuk penjahat berbahaya masih tetap dipelihara oleh petugas. Sayangnya, penjara bawah tanah tersebut tertutup untuk umum. Penjara bawah tanah tidak dipergunakan lagi. Sejak 1945, penjara bawah tanah sudah ditutup. Ruangan tersebut kini dipakai sebagai gudang penyimpanan.
7. Gedung Polwiltabes Surabaya


Gedung ini telah direstorasi pada saat Irjen Pol Anang Iskandar menjadi Kapolwitabes Surabaya 2007 lalu. Gedung utama menjadi utuh lagi. Bunker untuk penjara bawah tanah dibuka lagi meskipun tidak lagi dihuni.
Gedung utama ini memiliki empat ruangan utama. Semua ruangan itu termasuk kusen pintunya tidak ada yang berubah. Sekarang Kapolwil, Wakapolwil dan sejumlah kabag menempati gedung ini. termasuk ada ruang rapat dan lobi yang langit langitnya tinggi. Di bawahnya ada penjara bawah tanah yang tingginya satu meter. Pintu masuknya ada dua, namun sekarang yang terlihat hanya satu di sisi utara
8. Gedung Merdeka, Bandung
Gedung Merdeka di jalan Asia-Afrika, Bandung, Indonesia, adalah gedung yang pernah digunakan sebagai tempat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955. Pada saat ini digunakan sebagai museum.
Pada usianya yang lebih dari satu abad, gedung ini masih menyimpan banyak cerita. Selain ruangan bawah tanahnya yang penuh tanda tanya, termasuk penjara bawah tanahnya. Satu terowongan bawah tanah di sekitar ruangan bawah tanah itu juga disinyalir menghubungkan Gedung Merdeka dengan gedung tua lainnya.
Jalan masuk ke ruang bawah tanah di Gedung Merdeka dapat diakses dari pinggir gedung itu, tepatnya dari Jl. Cikapundung Timur. Pintu masuk ruangan bawah tanah berada di depan gedung yang dulunya berfungsi sebagai Perpustakaan Daerah Jawa Barat. Jika tidak saksama, pintu masuk ke ruang bawah tanah tidak akan terlihat. Namun, jika diperhatikan, lorong menurun selebar satu meter dan tinggi sekitar dua meter.
9. Museum Fatahillah, Jakarta

Museum Fatahillah yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.
Gedung ini dulu adalah Stadhuis atau Balai Kota, yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn. Bangunan balaikota itu serupa dengan Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara. Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah.
10. Gedung Lawang Sewu, Semarang

Gedung yang sudah sangat terkenal dengan wisata angkernya ini berada di Semarang. Merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelmina Plein.
Pada masa penjajahan Jepang, Ruangan bawah tanah gedung ini dirubah menjadi Penjara bawah tanah atau dikenal sebagai Penjara Jongkok, hal ini karena penjara ini memiliki luas ruangan yang sempit dengan atap yang rendah.
Penjara bawah tanah Lawang Sewu ini sering dijadikan sebagai tempat eksekusi para pemuda Indonesia yang melakukan perlawanan terhadap Jepang dan jasad-jasad mereka dibuang ke kali yang terletak di sebelah gedung ini. Saksi bisu perlawanan bangsa Indonesia ketika penjajahan Jepang.